Oleh karena itu, pastilah sekecil apapun perbuatan manusia itu kelak akan diperhitungkan, dinilai serta diperlihatkan dan dibalas dengan seadil-adilnya.Dalam Al-Quran Allah berfirman : “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Al-Zalzalah : 7-8)
Memang terkadang tutur kata yang baik itu begitu sukar untuk dikendalikan oleh diri. Apalagi ketika sedang emosi, tersinggung atau marah akan terasa sulit sekali di bendung yang semuanya itu berdasar atas dorongan dari nafsu. Tetapi Ingatlah, bahwa Lidah yang berperanan penting dalam menuturkan kata-kata tidak akan terlepas dari penilaian dan timbangan keadilan Allah kelak. Maka Jauhilah dari terus menuturkan kata-kata tidak berfaedah dan menyakiti hati serta perasaan orang lain.Allah berfirman: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di sampingnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf, : 18)
Hal ini bertujuan memberi peringatan kepada kita bahwa setiap perkatan dan perbuatan ada nilainya di sisi Allah dan akan diberi balasan yang setimpal. Oleh karena itu, basahilah selalu lidah kita untuk berdzikir kepada-Nya baik ketika senang dan susah, sedih maupun duka agar hati menjadi tenang dan tentram. Firman Allah SWT bahwa: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang tenteram.” (QS. Ar-Ra’d, : 28)
Hakikatnya, penuturan kata-kata baik atau ucapan dapat memberi kesan mendalam dalam diri seseorang. Selain itu, dalam Al-Quran dengan jelas Allah menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil (tidak berilmu), mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut.
Hal ini bertujuan memberi peringatan kepada kita bahwa setiap perkatan dan perbuatan ada nilainya di sisi Allah dan akan diberi balasan yang setimpal. Oleh karena itu, basahilah selalu lidah kita untuk berdzikir kepada-Nya baik ketika senang dan susah, sedih maupun duka agar hati menjadi tenang dan tentram.
Hakikatnya, penuturan kata-kata baik atau ucapan dapat memberi kesan mendalam dalam diri seseorang. Selain itu, dalam Al-Quran dengan jelas Allah menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil (tidak berilmu), mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut.
Firman Allah SWT:
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan : 63)
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan : 63)
Justeru, hal yang disayangkan jika melihat seseorang berilmu dan berpendidikan tinggi bersikap terlalu emosional, tidak dengan bijak dalam menangani suatu masalah dan lebih buruk lagi merasakan dirinya sajalah yang betul dan baik jika dibandingkan dengan yang lain.
Sebaliknya, bagi mereka yang dikurniakan Allah sedikit dari ilmu-Nya, merasa rendah diri dan mengucapkan kata-kata yang baik tatkala berhadapan dengan orang yang tidak mengetahui atau kurang faham ilmunya. Rasullullah sendiri pernah dilempari batu sampai giginya patah sehingga malaikat jibril menawarkan untuk melemparkan gunung Uhud kepada mereka yang mendzolimi. Tetapi dengan rendah hati dan sabar beliau menolak berbuat seperti itu, semuanya itu dilakukan karena mereka belum tahu. Seandainya mereka tahu niscaya mereka tidak akan berbuat demikian.
Betapa agungnya akhlak dan kesabaran yang ditunjukan oleh Rasullullah, bukan pembalasan tetapi sikap memaafkan bahkan mendoakan mereka dengan ucapan yang baik. Perlu diketehui pula bahwa kata yang baik dan lemah lembut, bukan sekedar susunan perkataan yang indah dan memikat hati, lebih penting lagi adalah suatu perkataan yang benar.
Firman Allah yang bermaksud: “Wahai orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab, ayat 70)
>Marilah bersama mengubah sikap menjadi orang yang sentiasa menjaga diri terhadap setiap ucapan yang kurang berfaedah dalam keseharian kita. Menjadi hamba yang selalu pandai bersyukur atas segala nikmat yang diperoleh dan sentiasa membahagiakan orang lain dengan pengucapan kata-kata yang baik, dan lemah lembut. InsyaAllah dengan ucapan yang baik akan sampai ke hati tidak hanya ditelinga. Semoga dengan izin Allah kehidupan kita akan bertambah baik dan dihiasi dengan akhlakul karimah.
>Marilah bersama mengubah sikap menjadi orang yang sentiasa menjaga diri terhadap setiap ucapan yang kurang berfaedah dalam keseharian kita. Menjadi hamba yang selalu pandai bersyukur atas segala nikmat yang diperoleh dan sentiasa membahagiakan orang lain dengan pengucapan kata-kata yang baik, dan lemah lembut. InsyaAllah dengan ucapan yang baik akan sampai ke hati tidak hanya ditelinga. Semoga dengan izin Allah kehidupan kita akan bertambah baik dan dihiasi dengan akhlakul karimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar